Indonesia
adalah salah satu Negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia.
Sehingga memiliki berbagai suku dan budaya. Indonesia sama seperti
Cina. Namun yang membedakan adalah Negara cina bisa menjadi Negara besar
dan maju yang sanggup menguasai perekonomian dunia dengan
produk-produk buatan meraka sendiri. Mereka berhasil menguasai ekomomi
dunia dengan mengekspor barang dangan harga murah ke Negara-negara
termasuk Indonesia. Begitu juga Jepang Negara tetangga dari Cina ini
malah berhasil menjadi kiblat teknologi dunia. Produk-produk elektronik
maupun kendaraan dengan merk terkenal berasal dari Jepang. Dan
Indonesia sebagai Negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara
hanya menjadi ladang pemasaran dari produk-produk Jepang. Yang
menyebabkan Cina dan Jepang bisa melakukan hal itu tidak lain adalah
kreativitas panduduk mereka sehingga mereka dapat menciptakan barang
berkualitas yang membanjiri dunia.
Kita
bisa belajar kreatif dari proses yang digunakan oleh orang Cina dan
Jepang sebagaimana kita belajar dari orang yang kreatif, baik diketahui
maupaun tidak. Beberapa proses telah diteliti semenjak tahap kreatifitas
dan kta bisa belajar bagaimana mereka secara personal
bisa mengasah dan mengarahkan kreativitas itu kedalam kehidupan
terpenting dalam kehidupan kita. Dengan penduduk yang besar dan disertai
dengan kreativitas dan semangat untuk bangkit, Indonesia memiliki
peluang dan potensi besar untuk menjadi Negara maju seperti Cina dan
jepang.
Proses Kreatif
Banyak
orang meyakini bahwa menjadi kreatif adalah hal yang sangat sulit
dilakukan. Padahal kita setiap hari mengerjakan sesuatu yang kreatif.
Misalnya, jika kita memiliki sebuah permasalahan untuk diselesaikan dan
kita dapat menyelesaikannya, maka kreativitas dalam diri kita sudah
bekerja.
Untuk
memaksimalkan potensi kreativitas, kita harus memahami sifat proses
kreatif. Kita harus belajar mengenali enam tahap dalam proses kreatif
sehingga dapat mengambil sikap pemikiran yang sesuai. Sejarah
menunjukkan bahwa gagasan kreatif adalah hasil usaha yang gigih dan
peningkatan yang mantap. Kreativitas tidak memerlukan inteligensi yang
besar. Ada riset yang menunjukkan bahwa orang yang paling kreatif dalam
profesi apa pun tidak lebih pintar
dibandingkan koleganya. Mereka hanya tahu bagaimana cara untuk
mendapatkan gagasan, memilih gagasan yang baik, dan bagaimana cara
menyelesaikannya. Penyelesaian ini
mungkin mengejutkan kolega mereka, tetapi bagi pekerja yang kreatif itu
hanyalah hasil dari imajinasi yang terfokus, kerja giat, dan
peningkatan yang mantap.
Proses
untuk menciptakan kreativitas terdiri dari enam tahap, yaitu:
inspirasi, klarifikasi, distilasi, perspirasi, evaluasi, dan inkubasi.
1. Inspirasi
Yaitu
membangkitkan gagasan sebanyak-banyaknya. Ini adalah tahap untuk
membangkitkan gagasan sebanyak mungkin. Proses ini mempunyai ciri
spontanitas, eksperimen, intuisi, dan ambil resiko. Dalam tahapan ini
tidak perlu mengkhatirkan bentuk, kepraktisan, irama atau pun kualitas
dari gagasan yang dibuat.
Tahap
inspirasi adalah tahap mencari gagasan tanpa kritik biasanya, proses
itu berlangsung secara spontan. Untuk bisa mendapatkan sebuah inspirasi
kita harus memiliki alat yaitu improvisasi. Improvisasi adalah
eksplorasi yang mengalir bebas dengan penuh keyakinan akan kemampuan
diri dan rasa antusias.
2. Klarifikasi
Yaitu
fokus pada sasaran. Hal ini bertujuan untuk mengklarifikasi maksud atau
tujuan. Misalnya seorang desainer harus memilih di antara
dua atau lebih pendekatan yang sama-sama menarik. Desainer tersebut
harus dapat melihat hal-hal yang lebih tepat dari pendekatan yang ia
lihat untuk tujuannya yang sebenarnya. Dalam proses klarifikasi ini,
tentunya harus mengetahui sesuatu pekerjaan seandainya pekerjaan itu
selesai. Yang perlu dilakukan adalah membuat pertanyaan kunci tentang
sasaran yang ingin dicapai. Hal ini bertujuan untuk mengklarifikasi
maksud atau tujuan pekerjaan itu.
3. Distilasi
Yaitu
memeriksa gagasan yang telah dihasilkan dan mencoba untuk menentukan
pekerjaan yang akan dikerjakan. Maksudnya, gagasan dari tahap inspirasi
disaring, biasanya dipandang dari sudut penemuan-penemuan pada tahap
klarifikasi. Gagasan-gagasan terbaik dipilih untuk dikembangkan lebih
lanjut atau dikombinasikan dengan gagasan lain. Destilasi adalah tahap
berfikir kritis terhadap diri sendiri. Tahap yang membutuhkan analisis dan penilaian dengan kepala dingin.
4. Prespirasi
Yang
dimaksud dengan prespirasi adalah mengerjakan gagasan yang telah
diperoleh dengan tekun. Inilah pekerjaan yang sesungguhnya. Untuk
melaksanakan prespirasi diperlukan rasa percaya diri. Kita harus yakin
dan optimis terhadap sesuatu yang ingin kita capai. Tanpa adanya percaya
diri, mustahil kita bisa berhasil. Selain itu semangat untuk tidak
menyerah adalah kunci di dalam prespirasi ini.
5. Evaluasi
Cara
evaluasi adalah dengan melihat ke belakang pada usaha yang telah kita
lakukan. Dalam tahap evaluasi, kita memeriksa kekuatan dan kelemahan
pada usaha kita. Kemudian kita perlu berfikir untuk bagaimana
meningkatkan kekuatan dan menghilangkan kelemahan itu.
6. Inkubasi
Inkubasi adalah masa dimana kita meninggalkan pekerjaan yang sedang kita lakukan untuk menemukan ide-ide
brilian yang akan mendukung pekerjaan kita. Inkubasi bermanfaat setelah
tahap inspirasi dan perspirasi atau jika sebuah masalah telah ditemui.
Kadang ide-ide baru muncul ketika kita melakukan sesuatu yang lain.
Menumbuhkan Budaya Kreatif
Dalam kenyataan, kreativitas kita diasosiasikan dengan komitmen tinggi dan motivasi. Sesorang mungkin akan terlibat dalam pekerjaan kreatif karena pekerjaan itu memuaskan.
Orang-orang yang luar biasa kreatif sangat sering terlibat dalam tugas-tugas.
Bagi mereka, tugas itu adalah tujuan itu sendiri, bukan sebagai alat
untuk suatu tujuan. Mereka mungkin didorong oleh rasa keingintahuannya,
daya tarik atau suatu visi masa depan, atau oleh suatu kebutuhan yang
memberi rangsangan untuk mengartikulasikan perasaan mereka dalam bentuk
artistik.
Motivasi
adalah salah satu cara untuk menumbuhkan kekreatifan seseorang untuk
melakukan suatu hal. Kreatifitas dimotivasi oleh keinginana seseorang
untuk beraktualisasi diri, bebas dari kontrol, berkomitmen untuk
mengerjakan sesuatu dengan kekuatan sendiri. Motivasi untuk
mengembangkan kreativitas dipengaruhi oleh dorongan dari dalam dan luar
diri. Contoh motivasi yang berasal dari dalam diri adalah ingin
mendapatkan cinta sedangkan contoh yang berasal dari luar adalah untuk mendapatkan penghargaan.
Selain
itu diperlukan suatu usaha yang lain untuk menumbuhkan budaya kreatif
di lingkungan masyarakat. Yaitu usaha yang gigih untuk mengembangkan
kreativitas itu sendiri. Banyak cara untuk melakukannya. Salah satunya
banyak membaca buku yang dapat menambah wawasan. Dengan membaca buku,
akan muncul ide-ide yang kreatif. Maka budaya membaca juga memiliki
pengaruh untuk mengembangkan budaya kreatif di dalam kehidupan
masyarakat.
Mengikuti acara seminar
ilmu pengetahuan juga diyakini dapat menimbulkan budaya kreatif. Karena
dengan mengikuti acara seminar, pikiran akan terbuka mengenai pokok
pembahasan yang disampaikan dalam seminar tersebut. Dan peserta dapat
mengembangkan hasil pemikirannya sendiri terhadap hal-hal yang belum
dapat diteliti oleh si peneliti. Dan hal tersebut dapat menimbulkan ide
kreatif dari peserta, baik memanfaatkan hasil seminar tersebut untuk
membuat sesuatu yang berbeda tetapi memiliki konsep yang sama, atau pun
mengembangkan hasil penelitian makalah tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar